» » FESTIVAL SENI BUDAYA PANGANDARAN 2018 JUMHARI: “JIKA BUDAYA HARUS ADA NILAI JUAL, INI TUGAS PEMDA..”

FESTIVAL SENI BUDAYA PANGANDARAN 2018 JUMHARI: “JIKA BUDAYA HARUS ADA NILAI JUAL, INI TUGAS PEMDA..”

Penulis By on Sabtu, 04 Agustus 2018 | No comments

PANGANDARAN-Saat kunjungan Wakil Gubernur Jawa Barat, H. Deddy Mizward beberapa waktu lalu ke, pernah mengatakan, ia tidak khawatir tentang kelesatarian budaya di Pangandaran. Pasalnya, menurut Deddy, para budayawan Pangandaran sangat mencintai dan punya keinginan kuat untuk melestarikannya.

“Saya menyaksikan sendiri para pelaku seni budaya disini sangat setia pada budaya dan tradisi mereka. “kata Deddy saat itu.

Apa yang dikatakan Deddy Mizward memang ada benarnya, terbukti saat Pemda Pangandaran melalui Dinas Pariwisata dan Kebudayaan bekerjasama dengan Balai Pelestarian Nilai Budaya (BPNB) Jawa Barat menggelar Festival Seni Budaya Pangandaran di panggung terbuka pantai barat, (3-4/8), mendapat respon positif dari masayarakat pelaku budaya yang hadir dari tiap-tiap kecamatan.

Saat diminta tanggapannya, Kepala BPNB jabar, Jumhari, budaya yang ada di Kabupoaten Pangandaran selain bisa menjadi jati diri masayarakat, tentunya bisa menjadi nilai tembah pada pengembangan pariwisata.

Dikatakan Jumhari, selain menjadi tontonan, budaya juga sarat dengan nilai-nilai luhur kearifan lokal sekaligus menjadi tuntunan terutama untuk generasi  muda yang bisa mengajarkan bagaimana bekerjasama, bergotong-royong, saling menghormati serta terrseli juga asfek estetika.

“Budaya juga bisa membawa masyarakat lebih damai membangun hubungan manusia dengan manusia, dengan tuhan dan dengan alam. “kata Jumhari.

Kebetulan pangandaran jadi daerah tujuan wisata, kata Jumhari, nantiny selain menikmati keindahan alam wisatawan pun bisa melihat kekayaan khasanah budaya Pangandaran, karena ketika wisata alam disatukan dengan wisata budaya tentunya akan menjadi nilai jual lebih.

Disoal sudah layakkah potensi budaya yang ada di Pangandaran dijual, menurutnya, tentu saja ini bisa menjadi pelengkap wisata.

Tapi menurut Jamhuri, nantinya bisa dipilah, mana yang bisa menjadi wisata budaya dan mana yang menjadi penanaman nilai-nilai luhur tradisi sehingga tidak dikotomi bahwa seni harus dijual.

“Tapi ia bisa menjadi cara kita melakukan pembinaan, pembangunan karakter dan jati diri karena bagaimana pun kalau kita bicara ronggeng gunung tentu ingatan masdyarakat akan  dihubungkan dengan Pangandaran. “imbuh Jamhuri.
Jamhuri menambahkan, jika budaya harus punya nilai jual, tentunya ini menjadi tugas pemerintah daerah.

“Karena kami hanya melihat dari sisi bagaimana cara penanaman nilai tapi kalau seni budaya ini harus punya nilai jual ini tentunya tugas dinas pariwisata yang ada di daerah. “ pungkas Jumhari, (PNews)
Baca Juga Artikel Terkait Lainnya