PANGANDARAN-Dalam rangka memperingati Isra Mi'raj, 14 Rojab 1439 H, SDN 5 Pangandaran gelar berbagai kegiatan keagamaan, salasatunya pentas rebana. Suara rebana yang ditampilkan anak anak kelas 5 dan 6 SD membuat suasana ramai dan ceria.
Dalam acara inti tersebut, sekolah pun berkesempatan menghadirkan ustadz yang juga aktif dalam program AMS (Ajengan Masuk Sekolah) utnuk mengisi siraman rohani kaitan dengan hikmah Isra Mi'raj.
Dalam pemaparan tentang Isra Mi'raj, ustadz menyampaikan intisari nilai-nilai Isra Mi'raj yang bertujuan memberikan pengaruh positif dalam pembentukan karakter anak didik. Karenanya dari peristiwa agung tersebut terkandung banyak nilai-nilai serta keyakinan dan kepatuhan kepada Sang Pencipta.
“Ketika seseorang memiliki keyakinan dan berserah diri kepada Allah SWT, maka akan melahirkan kepribadian yang kuat pula, dari ini tentunya akan berdampak pada perilaku sehari hari. “Jelasnya. (31/3)
Dipaparkan ustadz, dalam keadaan bingung dan bersedih hati menyaksikan masyarakat yang begitu susah bahkan menentang dalam menerima seruan iman, maka Allah menghibur Rosululloh SAW agar dengan cara diisrami'rajkan. Dalam perjalanan Isra Mi'raj, Rosul pun bertemu dengan para rasul dan nabi pendahulunya yang mereka pun pernah mengalami kondisi yang sama.
“Dan dalam kisah itu pun kemudian ada kewajiban shalat lima waktu," paparnya. (HARIS F)
Dalam acara inti tersebut, sekolah pun berkesempatan menghadirkan ustadz yang juga aktif dalam program AMS (Ajengan Masuk Sekolah) utnuk mengisi siraman rohani kaitan dengan hikmah Isra Mi'raj.
Dalam pemaparan tentang Isra Mi'raj, ustadz menyampaikan intisari nilai-nilai Isra Mi'raj yang bertujuan memberikan pengaruh positif dalam pembentukan karakter anak didik. Karenanya dari peristiwa agung tersebut terkandung banyak nilai-nilai serta keyakinan dan kepatuhan kepada Sang Pencipta.
“Ketika seseorang memiliki keyakinan dan berserah diri kepada Allah SWT, maka akan melahirkan kepribadian yang kuat pula, dari ini tentunya akan berdampak pada perilaku sehari hari. “Jelasnya. (31/3)
Dipaparkan ustadz, dalam keadaan bingung dan bersedih hati menyaksikan masyarakat yang begitu susah bahkan menentang dalam menerima seruan iman, maka Allah menghibur Rosululloh SAW agar dengan cara diisrami'rajkan. Dalam perjalanan Isra Mi'raj, Rosul pun bertemu dengan para rasul dan nabi pendahulunya yang mereka pun pernah mengalami kondisi yang sama.
“Dan dalam kisah itu pun kemudian ada kewajiban shalat lima waktu," paparnya. (HARIS F)