PANGANDARAN-Sesuai rencana awal untuk penertiban para Pedagang Kaki Lima (PKL) yang berada di sepanjang pantai barat dan timur obyek wisata Pangandaran, Pemkab Pangandaran terus melakukan persiapan-persiapan menjelang diberlakukan kebijakan pengosongkan pantai dari kegiatan pedagang sekaligus untuk menandai dimulainya penggunakan tempat relokasi bagi 1.300 PKL ke tempat baru tanggal 10 januari 2018 (besok-red).
Pada apel persiapan yang dipimpin langsung Bupati Pangandaran, H. Jeje Wiradinata dengan didampingi Wakil Bupati, Adang Hadari, Sekda, Asisten Daerah, Kepala SKPD, ratusan peserta anggota Denpom Banjar, TNI-AL, Polres Ciamis dan Polsek Pangandaran, Polairud Pangandaran, Satpol PP, pasukan Paspon Dinas Lingkungan Hidup Dan Kebersihan, pasukan Tim Sapta Pesona Dinas Pariwisata Dan Kebudayaan, Linmas, Jaga Lembur dan Balawista, bupati Pangandaran menyampaikan, apel persiapan ini bukan dimaksudkan untuk menakut-nakuti pedagang, tapi sebaliknya untuk memberikan rasa aman menjelang besok dilaksanakannya proses relokasi.
Untuk penataan kawasan wisata ini, kata Jeje, Pemda Pangandaran sudah mengucurkan anggaran yang tidak sedikit dimaksudkan untuk menciptakan kenyamanan wisatawan yang datang ke Pangandaran.
“Kami berharap, setelah penataan ini obyek wisata Pangandaran akan lebih bersih, indah, tertib dan bisa memberikan rasa nyaman pada pengunjung. “kata Jeje.(9/1)
Dengan kesadaran dan bantuan masyarakat, lanjutnya, Pangandaran menjadi tujuan wisata yang mendunia segera bisa terwujud. Karena, setelah pedagang bertenda biruyang ada pantai sudah tidak ada, pemandangan pantai pun akan semakin indah.
“Dan setelah ini pemerintah pun akan segera mendesain sepanjang kawasan pantai agar lebih menarik. “imbuh Jeje.
Jeje berharap agar masyarakat, khususnya seluruh pedagang yang sebelumnya berjualan di sepanjang pantai bisa mendukung rencana pemerintah daerah terkait penataan di seluruh kawasan wisata agar dari tahun ke tahun wisatawan yang berjunjung ke Pangandaran terus meningkat.
Setelah usai pelaksanaan apel, bupati dan wakil bupati didampingi pejabat lainnya langsung meninjau lapak-lapak pedagang di sepanjang pantai barat dan timur yang secara sukarela sedang dibongkar pemiliknya masing-masing. (Anton AS)
Pada apel persiapan yang dipimpin langsung Bupati Pangandaran, H. Jeje Wiradinata dengan didampingi Wakil Bupati, Adang Hadari, Sekda, Asisten Daerah, Kepala SKPD, ratusan peserta anggota Denpom Banjar, TNI-AL, Polres Ciamis dan Polsek Pangandaran, Polairud Pangandaran, Satpol PP, pasukan Paspon Dinas Lingkungan Hidup Dan Kebersihan, pasukan Tim Sapta Pesona Dinas Pariwisata Dan Kebudayaan, Linmas, Jaga Lembur dan Balawista, bupati Pangandaran menyampaikan, apel persiapan ini bukan dimaksudkan untuk menakut-nakuti pedagang, tapi sebaliknya untuk memberikan rasa aman menjelang besok dilaksanakannya proses relokasi.
Untuk penataan kawasan wisata ini, kata Jeje, Pemda Pangandaran sudah mengucurkan anggaran yang tidak sedikit dimaksudkan untuk menciptakan kenyamanan wisatawan yang datang ke Pangandaran.
“Kami berharap, setelah penataan ini obyek wisata Pangandaran akan lebih bersih, indah, tertib dan bisa memberikan rasa nyaman pada pengunjung. “kata Jeje.(9/1)
Dengan kesadaran dan bantuan masyarakat, lanjutnya, Pangandaran menjadi tujuan wisata yang mendunia segera bisa terwujud. Karena, setelah pedagang bertenda biruyang ada pantai sudah tidak ada, pemandangan pantai pun akan semakin indah.
“Dan setelah ini pemerintah pun akan segera mendesain sepanjang kawasan pantai agar lebih menarik. “imbuh Jeje.
Jeje berharap agar masyarakat, khususnya seluruh pedagang yang sebelumnya berjualan di sepanjang pantai bisa mendukung rencana pemerintah daerah terkait penataan di seluruh kawasan wisata agar dari tahun ke tahun wisatawan yang berjunjung ke Pangandaran terus meningkat.
Setelah usai pelaksanaan apel, bupati dan wakil bupati didampingi pejabat lainnya langsung meninjau lapak-lapak pedagang di sepanjang pantai barat dan timur yang secara sukarela sedang dibongkar pemiliknya masing-masing. (Anton AS)