» » PROF. DEDE MARIANA: “PENGEMBANGAN WISATA ITU BUKAN HANYA MEMBANGUN HOTEL “

PROF. DEDE MARIANA: “PENGEMBANGAN WISATA ITU BUKAN HANYA MEMBANGUN HOTEL “

Penulis By on Kamis, 03 Maret 2016 | No comments

PANGANDARAN. Jika dalam masa kampanye calon bupati saat itu mengangkat isyu bahwa wisata pangandaran menuju wisata dunia, itu sah-sah saja. Tapi untuk menuju kesana perangkat-perangkatnya, infrastrukrtur dan juga Sumber Daya manusia (SDM) nya harus dipersiapkan karena sekarang ini semua tidak bisa menghindar dari terpaan globalisasi.
    Demikian dikatakan Guru Besar Ilmu Pemerintahan UNPAD Bandung, Prof. Dede Mariana saat diminta tanggapannya tentang dunia pariwisata pangandaran usai mengikuti cara Musrenbang Kabupaten Pangandaran di Hotel Uni.(3/3). “Dalam menghadapi globalisasi kita harus melihatnya secara bijak. “Unkap Dede pada PNews.
    Jika bicara pariwisata, menurut Dede, harus melihat juga kepariwisataan yang ada di daerah lain. Misalnya bali, Lombok, Rajampat atau Nusa Tenggara Barat mengenai standar akomodasinya, potensi alam dan lainnya. “Cuma jangan lupa, tidak berarti mengembangkan wisata itu membangun hotel sebanyak-banyaknya. “Sambung Dede.
    Misanyal, lanjut Dede, kalau di Lombok, NTB ada daerah tertentu yang justru dijual mahal tapi tanpa penerangan listrik kembali ke kehidupan nuansa pedesaan atau misalnya di Bali bisa dilihat ada yang orang berwisata ke sawah untuk menikmati keindahan serta keasrian alamnya. "Jadi intinya kita tentu harus merumuskan dulu arah pengembangan pariwisata pangandaran itu mau seperti apa. “Terang Dede.
    Wisata apa yang mau dijual oleh pangandaran ? apakah alam, kekayaan budayanya atau keseniannya. Kalau alam itu tidak hanya laut saja, ada yang lainnya seperti cukang taneh (Green canyon-red), wisata argo, sungai, goa atau desa wisata. “Untuk budaya, nah budaya apa yang harus digali, kalo pelaku keseniannya sudah tidak ada tentu harus dibikin training dan seterusnya. “Ungkapnya lagi.
    Menurut Dede, jualan pariwisata adalah jualan kemasan, seperti bicara marketing, pencitraan. Bagaimana sebuah paket wisata bisa dikemas sehingga orang tertarik untuk datang berkunjung. “Nah itu yang harus digarap..”Tegas Dede.
    Jadi, lanjutnya, saat Wagub Jawa Barat, Deddy Mizwar mengatakan mau dijual pada siapa budaya yang ada di pangandaran ? itu masalah pencitraan, kemasan dan marketingnya yang harus diperbaiki. Tugas pemerintah adalah membangun infrastruktur, menyediakan tempat training dan sebagainya. “Dan itu bisa dilkukan kerjasama, misalnya dengan PHRI, kelompok masarakat atau stake holder pariwisata lainnya. “Ujar Dede.
    Karena, menurut Dede lagi, kalau di bali bicara budaya itu sudah
merupakan perilaku keseharian yang bagi orang luar itu dianggap bisa ditonton tapi sekaligus ada tuntunannya. “Apakah budaya yang ada di pangandaran sejalan dengan perlikau masarakatnya ? ”Tanya Dede mengahiri obrolannya. (hiek-PNews)
Baca Juga Artikel Terkait Lainnya