PANGANDARAN NEWS - Satu keluarga mengungsi akibat bencana banjir dan longsor melanda di dusun sentul Rt 04/01 Desa Sukanagara kecamatan padaherang Kabupaten Pangandaran.
Bangunan yang ditemati keluarga tersebut terpaksa harus dikosongkan untuk mengantisipasi terjadinya longsor akibat curah hujan yang cukup tinggi.
Diketahui, rumah tersebut dihuni Entis beserta istri dan anaknya yang masih duduk di bangku sekolah dasar.
Sebenarnya lokasi pemukiman warga di Rt 04/01 Dusun Sentul ini termasuk dataran tinggi, namun tepat di depan rumah Entis terlihat tebing setinggi sekitar 6 meter dan di lokasi tersebut kebetulan saat ini sedang ada pekerjaan perbaikan jalan Sukanegara, yang berbatasan dengan Jawa Tengah, dengan sumber anggaran dari APBD Kabupaten pangandaran senilai Rp 1,7 milyar.
Pengerjaan jalan dan tebing setinggi 6 meter ini dengan melakukan pengerukan atau digali dengan menggunakan alat berat/beko, serta untuk pemerataan tanahnya menggunakan bronjong batu supaya lebih kuat.
Namun sayang, warga menyesalkan pengerjaan jalan itu karena tanah dari hasil galian tersebut menutupi saluran air yang lokasinya di samping rumah Entis.
"Waktu itu sekitar jam tiga sore curah hujan tinggi, berhubung tidak ada saluran air jadi air yang datang masuk ke rumah cukup tinggi, "terang Entis kepada PNews. (16/11)
Dengan dibantu warga lainnya, kata Entis, ia pun membuat saluran supaya air bis mengalir.
Saat PNews datang ke lokasi, terlihat tembok penahan tanah (TPT) di belakang rumah Entis sudah retak bahkan hampir jebol akibat dari derasnya air yang menghantam, malah tampak longsoran tanah dari belakang rumah Entis.
Akibat dari kejadian tersebut sekitar lebih dari seminggu Entis beserta keluarga pun terpaksa mengamankan diri mengungsi ke rumah mertua hingga saat ini.
Menanggapi hal tersebut, pelaksana di lapangan, Nana, mengatakan pihaknya akan membuatkan saluran air. Namun untuk sekarang ini pihaknya belum bisa membuatkan saluran air tersebut dengan maximal.
Untuk sementara ini, kata Nana, sudah dibuat saluran air kecil dulu karena jika saluran air tersebut dibuat lebih besar dan maximal, saat ini masih musim hujan dan dikhawatirkan debit air tinggi nanti air mengalirnya besar jatuh ke rumah warga, sekarang yang penting air mengalir saja dulu sampai selokan.
Terkait permintaan Entis untuk antisiasi di lahan yang terdampak akibat derasnya air yang menghantam belakang rumahnya, Nana mengatakan, hingga saat ini hal tersebut belum ada kejelasan yang pasti.
"Tapi dua hari yang lalu saya sudah melaporkan ke kantor namun belum ada kepastian, " katanya.
Nana menambahkan, sejauh ini pihak desa setempat pun terkesan abai dengan pekerjaan peningkatan jalan yang sedang ia kerjakan di wilayahnya.
"Saya berharap pihak desa ikut pro aktif serta memberi masukan-masukan, ya intinya bisa berkomunikasi dengan baik, "imbuh Nana.
Menanggapi perihal tersebut, Kepala Desa Sukanagara, Tarso membantah pernyataan tersebut karena sejauh ini pihaknya sudah sangat aktif bahkan sering ke lapangan.
Jika ia banyak kesibukan lain menurut Tarso, tapi perangkat desa lain termasuk RT RW yang sering turun ke lapangan, dan kalau pun ia sering menngontrol ke lapangan, menurutnya dalam kapasitas apa.
Namun kendati demikian, Tarso mengatakan, pihak desa sangat berterimakasih atas realisasi peningkatan jalan Sukanegara.
"Kami berharap jika ada kendala-kendala di lapangan sebaiknya segera diperbaiki, "pungkasnya. (bill)