» » SANTRI DKM AL- BAROKAH BERTEKAD LESTARIKAN BUDAYA SUNDA

SANTRI DKM AL- BAROKAH BERTEKAD LESTARIKAN BUDAYA SUNDA

Penulis By on Sabtu, 17 Maret 2018 | No comments

KABUPATEN TASIKMALAYA-Latihan bersama pencak silat yang dilaksanakan sehabis mengaji menjadi rutinitas yang dilakukan setiap malam minggu di tempat latihan pencak silat Kampung Leuwipanjang Desa Sukapura Kecamatan Sukaraja Kabuaten Tasikmalaya. Selain mengajarkan silat, guru-guru di DKM Al- Barokah juga mengajar mengaji.

"Untuk ikut latihan pencak silat disini, syaratanya anak- anak harus rajin mengaji", ungkap Ajengan Yayat di lokasi.(17/3)

menurut salah seorang pelatih pencak silat, Ajat (58), ia merasa bangga karena seni budaya sunda sudah mulai diminati anak-anak.

Padepokan Sukapura yang dulunya bernama Gelanggang Pusaka ini, kata Ajat, bukan hanya mengajarkan seni bela diri saja, tapi kesenian sunda lainnya pun tetap dilestarikan, seperti,  kesenian singa depok, angklung dan dogdog.

ajat menambahkan, pada setiap kegiatan terutama acara perpisahan sekolah, biasanya seni budaya Singa Depok sering ditampilkan.

“Di padepokan kami semua alat-alat kesenian sudah kumplit bahkan sebagian alat kesenian ini buatan kami sendiri,"terang Ajat .

Sudah menjadi tekad, padepokan yang berlokasi di Sawah Nagara Kampung Sukahurip Desa Sukapura Kecamatan Sukaraja untuk tetap pengkuh mewariskan seni budaya leluhur kendati seni budaya luar kini semakin gencar merasuk para remaja, tapi hal itu tidak menyurutkan tekad padepokan untuk terus setia berkiprah dalam melestarikan budaya sunda.

"Hampir  10 Tahun kami mendalami dan mengasuh seni budaya sunda dan itu menjadi sebuah kebanggaan tersendiri melihat budaya sendiri semakin hari semakin diminati, khususnya di Kampung Leuwipanjang. " ujarnya.

Sebagai pelaku budaya, menurut Ajat, ada kebanggaan sendiri saat melihat anak- anak DKM Al- Barokah mau mengenal dan mempelajari seni budaya warisan buhun.

Hal senada dikatakan budayawan asal  Padepokan Mekar Pusaka Wangi, Bandung, Aceng ( 44), melihat eksistensi seni budaya sunda yang sekarang hampir dilupakan orang, ini merupakan  sebuah tantangan berat di depan mata seiring derasnya budaya luar yang masuk.

"Terus ngeureuyeuh bari nikreuh! Rek kusaha deui ngamumule seni budaya sunda mun teu ku urang" tegas Aceng.                  ( RUSDIANTO/ ANWAR WALUYO )
Baca Juga Artikel Terkait Lainnya