poto: nay |
Menurut Deddy, 7,7 persen angka tingkat kemiskinan yang semula 8,3 persen, merupakan hasil capaian yang cukup baik jika dibandingkan dengan angka kemiskinan di kabupaten/kota lainnya di Jawa Barat.
“Berarti ada penurunan yang signifikan masalah kemiskinan disini, padahal Pangandaran merupakan kabupaten baru. “ungkap Deddy.(22/1)
Dikatakan Deddy, melihat perkembangan Pangandaran, apalagi dalam penataan kawasan wisata pantai dengan membersihkan warung-warung di sepanjang pantai merelokasikan ke gedung baru yang diperoleh pedagang secara gratis, meruoakan terobosan yang patutu diacungi jempol.
Deddy yang didampingi Wakil Bupati Pangandaran, H. Adang hadari saat melakukan kunjungan kerjanya ke SMA Negeri 1 Pangandaran, lebih jauh mengatakan, ada tiga hal yang bisa menunjang dunia pariwisata bisa berkembang, diantaranya, Aminitas (fasilitas destinasi), Atraksi (ada daya tarik) dan Akomodasi (hotel dan penginapan) dan tentunya dengan segala kenyamanannya.
Dengan adanya tiga hal tersebut, lanjut Deddy, tentunya wisatawan pun akan merasa nyaman dan dengan sendirinya arus wisatawan ke Pangandaran pun akan terus meningkat.
“Bukan sebaliknya, wisatawan kapok dan enggan untuk berkunjung lagi ke Pangandaran karena kumuh, semerawut dan sebagainya. “ungkap Deddy.
Tahun 2018 ini, menurut Deddy, merupakan saat yang tepat untuk meningkatan laju perekonomian di jabar selatan, peningkatan infrastruktur jalan dengan menyambungkan tol dari Cileunyi-Bandung ke Garut, Tasikmalaya, Ciamis, Banjar sampai ke Pangandaran.
"Apalagi Pangandaran ditunjang dengan bandara Nusawiru Cijulang yang bisa masuk pesawat jenis boing dengan runway sepanjang 2.000 meter," ungkapnya lagi.
Deddy juga mengatakan, suatu daerah akan sejahtera apabila 4 persen dari jumlah penduduknya adalah pengusaha.
Deddy juga mengajak generasi muda agar bisa melanjutkan pendidikan setinggi-tingginya dalam upaya meningkatkan perekonomian menyambut era masyarakat ekonomi Asean.
“Sekarang di Pangandaran kan sudah ada perguruan tinggi. “kata Deddy.
Deddy menambahkan, saat ini sudah ada pasar asean yang mau tidak mau pengusaha akan bersaing ketat dengan pengusaha-pengusaha negara asean.
Jika pengusaha daerah tidak bisa meningkatkan kemampuan dan keterampilannya, maka tidak mustahil pengusaha daerah akan kalah bersaing dengan kompetitornya, karena usahawan Indonesia masih rendah dan tertinggal pengusaha negara asean lainya.
Deddy berharap, para pelajar di Pangandaran mau untuk meneruskan pendidikannya ke jenjang yang lebih tinggi, agar kelak di kemudian hari seluruh potensi yang ada di daerah bisa lebih tergali.
“Mari kita optimalkan potensi yang ada di Kabupaten Pangandaran untuk mendongkrak perekonomian daerah kita sendiri. “tegasnya.
Deddy juga mengatakan, sebaiknya semua orang tidak harus menjadi pegawai, tapi sebaliknya bisa menciptakan lapangan usaha dengan kreatifitas dan inovasi membuka gagasan yang akan menghasilkan peluang usaha baru.
“Pangandaran punya potensi untuk menjadi wisata kelas dunia, dan untuk itu kita harus siap dengan segala kreativitas inovasi yang kita miliki. " ujarnya.
Sementara masih di tempat yang sama, Wakil Bupati Pangandaran, H. Adang Hadari, menyampaikan, kehadiran Wakil Gubernur Jawa Barat di Pangandaran diharapkan bisa memberi monivasi agar apa yang selama ini telah dicapai Pangandaran bisa terus ditingkatkan.
"Alhamdulilah program-program kami telah bisa diterima oleh masyarakat Kab Pangandaran contohnya pendidikan gratis, kesehatan gratis dan sekarang sudah dibangun beberapa puskesmas di Kab Pangandaran setara dengan hotel bintang tiga," ucapnya. (PNews)