SMA MUHAMMADIYAH, SMA PERTAMA DI PANGANDARAN
Penulis By Pangandaran News on Kamis, 26 Mei 2016 | No comments
PANGANDARAN-SMA Muhammadiyah Pangandaran merupakan Sekolah Lanjutan Tingkat Atas (SLTA) pertama yang ada di Pangandaran, berdiri sejak 1973 tepatnya tanggal 27 Januari jauh sebelum sekolah negeri ada, malah untuk tingkat SLTP berdiri sejak 1952, SMP Muhammadiyah Pangandaran. Dan sejak berdiri tahun 1973 hingga tahun 2016 SMA Muhamdiyah Pangandaran sudah meluluskan 42 angkatan.
Dalam perjalanannya, SMA Muhammdiyah Pangandaran sudah beberapa kali menjalani perubahan status kelembagaannya. sejak tahun 1985 dengan status “Diakui” dengan nomor sertifikat: 007/C/KEP/I/1985 tanggal 6 Februari 1985. Status “Diakui” kembali diraih dengan nomor sertifikat: 007C/KEP/1990 tanggal 24 Januari 1985, tanggal 24 Maret 1998 kembali mendapat status ‘Diakui’ dan terakreditasi ‘B’ oleh Badan Akreditasi Sekolah (BAS) dengan nomor sertifikat: 02.00/001/BAS/2006 hingga tanggal 26 Januari 2006 mendapatkan status terakreditasi ‘A’ (Amat Baik) dengan nomor sertifikat: 02.00/444/BASP-SM/X/2009dan disusul pada tanggal 17 Oktober 2009 hingga terakhir juga terakreditasi ‘A’ dengan nomor serfitikat: 02.00/312/BAP-SM/SK/X/2014 tanggal 15 Oktober 2014 dengan nilai ’86,00’. Dan sampai saat ini SMA Muhammadiyah Pangandaran sudah memilki 12 rombongan belajar (robel), yang terdiri dari 4 kelas X (3 MIPA dan 1 IPS), 4 kelas XI (3 MIPA dan 1 IPS), 4 kelas XII (3 MIPA dan 1 IPS).
Dengan visi, Wahana Pengemban Amanah Insani Menuju Akhlak Mulia, Memiliki Kecakapan Sosial, Tanggap Terhadap Kemajuan Iptek, dan Mandiri. SMA Muhamaddiyah pangandaran dari tahun ke tahun memberi kemudahan biaya pendidikan yang semurah-murahnya yang tentunya bisa terjangkau oleh siswa yang kurang mampu, selain itu lembaga pun memberikan beasiswa untuk siswa berprestasi baik di bidang edukatif, seni atau olahraga yang bersumber dari pemerintah dan masyarakat.
Dalam kegiatan intrakurikuler, SMA Muhammadiyah Pangandaran manargetkan beberapa kegiatan unggulan seperti kegiatan belajar menggunakan multimedia di semua kelas serta memberikan layanan pembelajaran yang maksimal dan menarik bagi siswa, saat ini sudah memiliki 2 ruang multimedia dan rencana ke depan akan ditambah lagi.
Beberapa prestasi pun baik di bidang eduksi, olahraga dan seni, SMA Muhammadiyah pangandaran selalu menorehkan prestasi yang baik dan menjadi kebanggan lembaga. Dan kebanggaan yang lain sekaligus sebagai prestasi belajar, lulusan SMA Muhammadiyah Pangandaran beberapa siswanya bisa diterima di Perguruan Tinggi Negeri (PTN) di kota-kota besar. Seperti lulusan tahun 2016 ada 8 siswa-siswi bisa melanjutkan ke IPB, UIN Bandung, UIN Purwokerto dan Politeknik Manufaktur Bandung melalui jalur SNMPTN, PMDK, PTAIN.
Ditemui di ruang kerjanya, Kepala SMA Muhammadiyah Pangandaran, Kosasih S.Pd.M.Pd mengatakan, sebagai lembaga pendidikan tingkat SLTA yang pertama ada di pangandaran, tentunya menjadi kebanggaan tersendiri bagi lembaga sekaligus menjadi tantangan untuk bisa menjadi selalu yang terbaik dalam memberikan pelayanan pendidikan bagi masarakat. ”Pendidikan harus dijadikan kebutuhan dasar untuk seluruh masarakat. ”Kata Kosasih memulai obrolannya.(25/5).
Menurutnya, dengan segala kelebihan dan kekurangannya, SMA Muhammadiyah Pangandaran akan terus memberikan kontribusi pada dunia pendidikan khususnya di Kabupaten Pangandaran, dengan cara memberikan kesempatan seluas-luasnya pada masarakat untuk menyekolahkan anak-anaknya pada lembaganya. ”Alahmdulillah, sejak bedirinya tahun 1973, SMA Muhammadiyah sudah diberi kepercayaan oleh masarakat Pangandaran dan sekitarnya untuk menjadikan tempat belajar putra putrinya. ”Kata Kosasih lagi.
Kegiatan belajar yang ada di SMA Muhammadiyah Pangandaran saat ini, selain mengikuti proses belajar di kelas, siswa pun sarat dengan kegiatan ekstrakurikuler dengan pilihan masing-masing siswa. Seperti Drumband, Basket, Paskibra, Hizbul Wathon, PMR, Futsal, Vocal grup, English club, pencinta alam, tapak suci, irema dan banyak lagi, sehingga ada kegiatan ekstrakurikuler yang tidak kebagian jam kegiatan karena padatnya jadwal. “Dalam pelaksanaan kegiatan tersebut, sekolah memberikan otonomi seluas-luasnya pada siswa, artinya siswa dilatih untuk bisa tanggungjawab dan mengatur menejmennya. “Terang Kosasih.
Kosasih tidak setuju jika ada stigma sekolah swasta menjadi pilihan nomer dua. Dalam proses belajar-mengajar apa bedanya swasta dan sekokah negeri, karena semua sekolah mengacu pada SPM (standar pelayanan minimum/maksimum) serta kurikulum pendidikan yang sama, tidak sedikit di kota-kota besar malah sekolah swasta yang punya prestasi bagus. “Saya kira tiap-tiap sekolah pasti punya kelebihan dan kekurangan masing-masing. “Imbuh Kosasih.
Bagaimana pendidikan harus bisa membuat siswanya mempunyai life skill, menurut Kosasih, itu tanggung jawab lembaga dan jajaran pendidik. SMA Muhammadiyah Pangandaran dengan visi membina prestasi kerja yang dilandasi semangat keteladanan, terbuka, bersahabat, berdialog dinamis dan saling menghargai, mewujudkan tujuan-tujuan terinci dan sistematik, sambil berkreasi mencari terobosan-terobosan terbaru sebagai upaya pemberdayaan tenaga kependidikan, melaksanakan tugas-tugas sebagai amanat atas dasar lillah (karena Allah), menata personalia sesuai dengan keahlian dan kemampuan (Copetency and Skill) serta terus mengembangkan profesionalisme sejak awal dan setiap saat dalam rangka menghadapi tantangan kini dan yang akan datang dan selalu memakai prinsip mardotillah dalam cara mendapatkan, mendayagunakan, dan membelanjakan sumber dana. “Yang paling utama kami selalu mengedepankan rasa kekeluargaan yang tinggi diantara guru, TU dan lainnya agar bisa memberikan yang terbaik pada masarakat di dunia pendidikan. “Ungkap Kosasih.
Bicara tentang ikatan emosional dengan almamater, Kosasih bersyukur sampai saat ini seluruh lulusan SMA Muhammadiyah Pangandaran dari masing-masing angkatan masih terjalin komunikasi yang baik. Bahkan, dari beberapa pertemuan dengan almamater, selalu mengatakan kebanggaannya dulu bisa mengenyam pendidikan di SMA Muhammadiyah Pangandaran. ”Kami jadikan SMA Muhammadiyah Pangandaran sebagai rumah kami bersama dan sebagai wahana Pengemban Amanah Insani Menuju Akhlak Mulia, Memiliki Kecakapan Sosial, Tanggap Terhadap Kemajuan Iptek, dan Mandiri. “Pungkas Kosasih. (hiek)
Baca Juga Artikel Terkait Lainnya