» » SULITNYA MENGEMBALIKAN UANG TABUNGAN SISWA, CORENG DUNIA PENDIDIKAN

SULITNYA MENGEMBALIKAN UANG TABUNGAN SISWA, CORENG DUNIA PENDIDIKAN

Penulis By on Sabtu, 05 Maret 2016 | No comments

 PANGANDARAN. Sedikit demi sedikit lama-lama menjadi bukit, pribahasa tersebut menjadi jargon yang yang bisa melekat di benak anak didik dan memang mudah untuk dibuktikan. Setiap hari siswa menabung sehingga banyak siswa di akhir tahun yang memiliki uang tabungan jutaan bahkan puluhan juta rupiah  di sekolahnya,
  
    Tabungan siswa sebagai sebuah upaya bangaimana membangun karakter siswa untuk gemar menabung dipandang sebagai sebuah upaya  yang positif, sejauh ini hal tersebut masih dilegalkan di sekolah-sekolah.
    Namun upaya tersebut ternyata  tidak selamanya berjalan mulus seperti niat awalnya, di beberapa sekolah uang tabungan siswa terkadang menjadi masalah yang serius untuk dipantau dan diawasi secara serius agar tidak terjadi penyimpangan dalam pengeloaanya sehingga bermasalah pada akhirnya. Di ahirnya pelajaran pun banyak pihak sekolah tidak bisa mengembalikan uang tabungan siswa akibat pengelolaan yang buruk dan prilaku oknum yang tidak bertanggungjawab.
    Hal tersebut diakui Yoyo Heryadi.S.Pd  Kepala UPTD Disdikbudpora Kecamatan Langkaplancar Kabupaten pangandaran, hal tersebut tentunya akan menjadi preseden buruk pada dunia pendidikan.“Saya sudah berminggu-minggu ini merasa susah tidur memikirkan masalah yang berkaitan dengan pengelolaan tabungan Siswa. “Ungkap Yoyo.
    Menurut pantauan diwilayah kerjanya, diperkirakan masih ada sekolah yang berpotensi bermasalah dalam mengembalikan uang tabungan siswa pada akhir tahun pelajaran bulan Juni tahun 2016 ini.
     Ditambahkan Yoyo, sebenarnya hal tersebut adalah pekerjaan kepala sekolah tetapi jika pihak sekolah tidak bisa mengembalikan tepat pada waktunya (karena uangnya tidak ada), maka hal itu akan menjadi masalah kepada kedinasan. “Makanya kami berencana dalam waktu dekat akan memanggil para kepala sekolah yang berpotensi bermasalah dalam pengelolaan uang tabungan siswa.. “Tegas Yoyo.
    Hal ini sengaja dilakukan, menurut Yoyo, bukan maksud untuk menyudutkan atau dipersalahkan seseorang,  tapi pemanggilan ini justru sebagai upaya dalam rangka pihak sekolah dan UPTD mencari akar masalahnya kemudian bersama-sama juga dalam mencari  jalan keluarnya,  sehingga  sekolah pun nantinya dapat mengembalikan uang tabungan siswa tersebut tepat pada waktunya. “Sebab jika tidak demikian tentunya ini akan menjadi masalah besar secara umum bagi dunia pendidikan. “Kata Yoyo lagi.
    Dan saat ini pihaknya tengah melakukan inventarisasi sekolah-sekolah yang berpotensi bermasalah. “Kami pun sudah mempunyai catatan beberapa nama sekolah yang dianggap bermasalah, dan dalam waktu tidak terlalu lama kami akan memanggil kepala sekolah tersebut. “Pungkas Yoyo.. (ODS)

Baca Juga Artikel Terkait Lainnya